Artikel Terkini
Banyak orang tua berpikir wajar kalau gigi anak ada yang berlubang, karena toh nanti juga akan copot dan diganti gigi tetap. Padahal, gigi susu yang bolong justru bisa mengganggu tumbuh kembang anak. Menurut American Dental Association (ADA), menjaga gigi susu tetap sehat sejak dini sangat penting agar anak bisa makan dengan nyaman, berbicara jelas, dan memiliki ruang yang cukup bagi gigi tetap tumbuh di posisi yang benar.
Kalau kebersihan gigi anak tidak dijaga, sisa makanan manis akan menempel di permukaan gigi. Bakteri di mulut kemudian mengubah sisa gula itu menjadi asam yang perlahan merusak enamel. Akibatnya, gigi berlubang mulai terbentuk bahkan sejak usia dini. Kondisi ini dikenal dengan istilah baby bottle tooth caries, biasanya terjadi pada anak yang sering tidur sambil minum susu dari botol atau mengonsumsi minuman manis terlalu sering.
Gigi susu yang rusak bisa membuat anak sulit makan karena nyeri saat mengunyah. Rasa sakit yang berulang juga bisa membuat anak susah tidur dan jadi rewel. Jika karies dibiarkan, infeksi bisa menyebar ke gusi dan menyebabkan pembengkakan. Lebih jauh lagi, gigi susu yang tanggal terlalu cepat bisa membuat gigi di sebelahnya bergeser sehingga posisi gigi tetap menjadi tidak beraturan saat tumbuh nanti.
Agar hal itu tidak terjadi, perawatan gigi susu harus dimulai sejak dini dengan langkah-langkah berikut:
1. Bersihkan gusi sebelum gigi tumbuh.
Gunakan kain lembap atau kasa bersih untuk mengusap gusi bayi setiap selesai menyusu agar sisa susu tidak menumpuk.
2. Mulai sikat begitu gigi pertama muncul.
Gunakan sikat lembut khusus bayi dan pasta gigi berfluoride sebesar butir nasi. Sikat gigi dua kali sehari, terutama sebelum tidur.
3. Gunakan pasta gigi berfluoride sesuai usia.
Saat anak berusia tiga tahun ke atas, gunakan pasta gigi sebesar kacang polong dan ajarkan anak meludah setelah menyikat.
4. Batasi minuman manis dan susu di botol.
Hindari memberi susu atau jus manis saat anak tidur, karena cairan manis yang menempel lama di gigi bisa menyebabkan lubang.
5. Biasakan anak minum air putih.
Air membantu membersihkan sisa makanan dan menetralkan kadar asam di mulut.
6. Gunakan benang gigi saat dua gigi sudah bersentuhan.
Bersihkan sela-sela gigi anak agar sisa makanan tidak menumpuk.
7. Batasi camilan manis dan lengket.
Permen, cokelat, atau biskuit yang lengket bisa menempel lama di gigi. Ajak anak minum air setelah makan camilan.
8. Kunjungi dokter gigi sejak dini.
Pemeriksaan pertama sebaiknya dilakukan sejak gigi pertama tumbuh atau paling lambat usia satu tahun. Pemeriksaan rutin setiap enam bulan membantu mendeteksi karies lebih awal dan menjaga gigi anak tetap kuat.
Kesimpulan
Menjaga gigi susu tetap utuh dan bebas lubang bukan hal yang mustahil, asal dilakukan dengan cara yang tepat dan konsisten. Gigi susu yang sehat membantu anak makan lebih baik, tidur lebih nyenyak, dan tumbuh dengan senyum yang percaya diri.
Yuk, bantu si kecil punya gigi susu tanpa bolong sama sekali dengan mulai perawatan sejak sekarang. Dan kalau kamu ingin memastikan gigi anak tetap sehat dan kuat, jangan lupa periksa rutin ke dokter gigi OMDC. Tim dokter kami siap membantu dengan pendekatan ramah anak agar si kecil nyaman, senang, dan makin semangat menjaga senyumnya.
Sumber :
American Dental Association. Baby Teeth. Diakses dari https://www.mouthhealthy.org/all-topics-a-z/baby-teeth