Artikel Terkini
Pernah nggak, kamu sudah coba berbagai skincare, ganti serum, sampai treatment ke klinik,
tapi jerawat tetap muncul di tempat yang sama dan nggak kunjung sembuh? Nah, bisa jadi
penyebabnya bukan dari kulitmu, tapi justru dari infeksi di gigi atau gusi!
Ternyata, infeksi di mulut bisa menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk kulit. Kondisi ini
disebut fokal infeksi, yaitu ketika bakteri dari rongga mulut masuk ke aliran darah dan memicu reaksi peradangan di organ lain. Menurut penelitian yang dimuat dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology (2020) dan Elsevier (2024), kesehatan mulut yang buruk ternyata bisa berkaitan erat dengan berbagai masalah kulit yang sulit sembuh.
Saat gigi berlubang, gusi berdarah, atau karang gigi menumpuk, bakteri di dalam mulut bisa berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan peradangan. Bakteri seperti Porphyromonas gingivalis dan Treponema denticola dapat masuk ke pembuluh darah, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Tubuh pun bereaksi berlebihan terhadap bakteri ini, sehingga kulit ikut mengalami peradangan. Itulah sebabnya beberapa orang dengan masalah gigi dan gusi juga sering mengeluhkan kulitnya mudah iritasi, gatal, atau muncul jerawat di area yang sama terus-menerus.
Parahnya lagi, bukan cuma jerawat, tapi beberapa penyakit kulit lain juga bisa berkaitan
dengan kondisi mulut, lho! Peneliti menemukan bahwa gangguan di rongga mulut, seperti
peradangan gusi kronis atau ketidakseimbangan bakteri (oral dysbiosis), bisa memperburuk
penyakit kulit tertentu. Nah, berikut beberapa penyakit kulit yang terbukti dapat berkaitan
dengan infeksi dari gigi dan gusi:
1. Dermatitis Atopik (Eksim)
Kulit terasa sangat gatal, kering, dan muncul ruam merah yang mudah mengelupas.
Biasanya muncul di tangan, leher, atau wajah. Penelitian terbaru (Elsevier, 2024)
menemukan bahwa orang dengan dermatitis atopik memiliki kondisi mulut yang lebih
buruk dibandingkan dengan mereka yang kulitnya sehat. Gusi mereka lebih sering
berdarah dan penumpukan plak giginya lebih banyak. Artinya, menjaga kebersihan mulut
bisa membantu meringankan gejala kulit juga.
2. Psoriasis
Ditandai dengan kulit menebal, bersisik, dan terasa gatal. Penelitian menunjukkan bahwa
penderita psoriasis tiga kali lebih sering mengalami radang gusi (periodontitis). Infeksi
dari mulut dapat memperkuat peradangan di kulit dan membuat gejalanya semakin sulit
reda.
3. Lichen Planus Oral dan Kulit
Penyakit ini merupakan gangguan autoimun yang bisa muncul di mulut maupun kulit. Di
kulit, terlihat ruam merah keunguan yang terasa perih, sedangkan di mulut muncul bercak
putih. Infeksi kronis di rongga mulut dapat memicu atau memperburuk kondisi ini.
4. Pemphigoid
Kondisi ini menyebabkan lepuhan kecil berisi cairan pada kulit, biasanya di lengan atau
kaki. Pada beberapa kasus, lepuhan juga dapat muncul di dalam mulut. Reaksi imun yang
berlebihan akibat infeksi di gusi bisa menjadi salah satu pemicunya.
Kalau infeksi di mulut terus dibiarkan, bakteri bisa terus “jalan-jalan” lewat aliran darah dan memicu peradangan di berbagai tempat. Akibatnya, kulit jadi lebih sensitif, mudah merah, dan daya tahannya menurun sehingga lebih rentan terhadap iritasi atau alergi.
Makanya, OMDC Bestie, penting banget untuk nggak menyepelekan masalah di gigi dan gusi.
Kadang kita sibuk merawat kulit dari luar, tapi lupa kalau sumber peradangannya bisa datang dari dalam mulut. Kalau kamu merasa kulit sering rewel, muncul jerawat di tempat yang sama, atau gampang iritasi, coba deh jangan cuma fokus ke skincare. Bisa jadi tubuhmu lagi kasih sinyal kalau ada infeksi di mulut yang harus segera diatasi.
Langsung aja periksa ke dokter gigi OMDC, biar penyebabnya bisa diketahui dan ditangani
sejak dini. Dengan mulut yang sehat, peradangan di tubuh akan berkurang, kulitmu pun punya kesempatan untuk pulih dan tampil glowing alami lagi. Jadi, sebelum ganti skincare baru, pastikan dulu gigi dan gusimu dalam kondisi sehat. Karena kulit yang cantik dan sehat itu berawal dari senyum yang terawat, Bestie!
Sumber :
1. Macklis, P., et al. (2020). The Association Between Oral Health and Skin Disease. Journal
of Clinical and Aesthetic Dermatology.
2. Shahin, A., et al. (2024). Association of Adult Atopic Dermatitis with Impaired Oral Health
and Oral Dysbiosis. International Dental Journal (Elsevier).